![]() |
Penerapan Ergonomi pada Perancangan |
Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik.
Tujuan Penerapan Ergonomi
Secara generik tujuan dari penerapan ergonomi, diantaranya:
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik & mental
Melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik & mental, mengupayakan kenaikan pangkat dan kepuasan kerja;
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial
Melalui peningkatan kualitas kontak sosial & mengkoordinasi kerja secara sempurna, guna meningkatkan agunan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif;
c. Menciptakan keseimbangan rasional
Antara aspek teknis, irit, & antropologis dari setiap sistem kerja yg dilakukan sebagai akibatnya tercipta kualitas kerja dan kualitas hayati yg tinggi. (Tarwaka. Dkk, 2004).
Baca jua : 10 Jenis Pemasangan Lampu (Lighting Fixtures)
Penerapan Ergonomi
Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut diantaranya:
a. Posisi Kerja
Terdiri menurut posisi duduk & posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki nir terbebani dengan berat tubuh & posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal & berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
B. Proses Kerja
Para pekerja bisa menjangkau alat-alat kerja sesuai dengan posisi ketika bekerja dan sinkron dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
C. Tata letak loka kerja
Display wajib jelas terlihat dalam ketika melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yg berlaku secara internasional lebih banyak dipakai daripada istilah-istilah.
D. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara pada mengangkat beban yakni, dengan ketua, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yg terlalu berat bisa menyebabkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yg berlebihan.
Metode Penerapan Ergonomi
Terdapat beberapa metode pada pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-metode tadi diantaranya:
a. Diagnosis
Dapat dilakukan melalui wawancara menggunakan pekerja, inspeksi loka kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist & pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai berdasarkan yang sederhana sampai kompleks.
B. Treatment
Pemecahan perkara ergonomi akan tergantung data dasar dalam waktu diagnosis. Kadang sangat sederhana misalnya merubah posisi mebel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sinkron dengan demensi fisik pekerja.
C. Follow-up
Dengan penilaian yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya menggunakan menanyakan kenyamanan, bagian badan yg sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit ketua & lain-lain. Secara obyektif misalnya menggunakan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan & lain-lain.
Baca pula : Layanan Dasar (Basic Service) Rumah Untuk Tempat Tinggal
Prinsip Ergonomi
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan pada ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang dipakai pada pekerjaan tersebut terus berubah.
Prinsip ergonomi merupakan panduan dalam menerapkan ergonomi pada tempat kerja, berdasarkan Baiduri pada diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi yaitu:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal
b. Mengurangi beban berlebihan
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan
d. Bekerja sesuai menggunakan ketinggian dimensi tubuh
e. Mengurangi gerakan berulang & hiperbola
f. Minimalisasi gerakan tidak aktif
g. Minimalisasikan titik beban
h. Mencakup jarak ruang
i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja
k. Membuat supaya display & contoh mudah dimengerti
l. Mengurangi stres
Pengelompokan Bidang Kajian
![]() |
Penerapan Ergonomi pada Perancangan |
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
a. Faal Kerja,
Yaitu bidang kajian ergonomi yg meneliti energi insan yg dikeluarkan pada suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah buat perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi tenaga yang dikeluarkan saat bekerja.
B. Antropometri
Yaitu bidang kajian ergonomi yg herbi pengukuran dimensi tubuh manusia buat digunakan dalam perancangan alat-alat dan fasilitas sehingga sinkron dengan pemakainya.
C. Biomekanika
Yaitu bidang kajian ergonomi yang herbi mekanisme tubuh pada melakukan suatu pekerjaan, contohnya keterlibatan otot insan dalam bekerja & sebagainya.
D. Penginderaan
Yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah penginderaan insan, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
E. Psikologi kerja
Yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan menggunakan pengaruh psikologis dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, contohnya terjadinya stres dan lain sebagainya.
Pada prakteknya, pada mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima bidang kajian tersebut digunakan secara sinergis sebagai akibatnya didapatkan suatu solusi yang optimal, sehingga seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yang semata-mata ditujukan buat pemugaran kondisi manusia pekerjanya.
Baca pula : Daftar Sanitary & Aksesoris Kamar Mandi
Macam-macam Ergonomi
Spesialisasi bidang ergonomi mencakup : ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan dan faktor lain yang sesuai. Evaluasi ergonomi adalah studi mengenai penerapan ergonomi dalam suatu sistem kerja yang bertujuan buat mengetahui kelebihan & kekurangan penerapan ergonomi, sehingga dihasilkan suatu rancangan keergonomikan yang terbaik.
A. Ergonomi fisik
Berkaitan menggunakan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang bekerjasama dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yg relevan dalam ergonomi fisik diantaranya : postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, rapikan letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.
B. Ergonomi kognitif
Berkaitan menggunakan proses mental manusia, termasuk di dalamnya; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai dampak menurut interaksi insan terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yg relevan pada ergonomi kognitif antara lain; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan insan, & stres kerja.
C. Ergonomi organisasi
Berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan & proses. Topik-topik yg relevan pada ergonomi organisasi diantaranya; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan saat kerja, timwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi, organisasi impian, dll.
D. Ergonomi lingkungan
Berkaitan menggunakan pencahayaan, temperatur, kebisingan, & getaran. Topik-topik yg relevan menggunakan ergonomi lingkungan diantaranya; perancangan ruang kerja, sistem akustik, dll
Kasus Ergonomi
![]() |
Penerapan Ergonomi pada Perancangan |
Terdapat beberapa perkara dalam aplikasi ilmu ergonomi. Kasus-kasus tersebut antara lain:
a. Dalam pengukuran performansi atlet.
Pengukuran jangkauan ruang yang diharapkan saat kerja. Contohnya: jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif dalam waktu bekerja, yang dilakukan menggunakan berdiri atu duduk.
B. Pengukuran variabilitas kerja.
Contohnya: analisis kinematika & kemampuan jari-jari tangan dari seseorang juru ketik atau operator komputer.
C. Antropometri dan Aplikasinya pada Perancangan Fasilitas Kerja
Anthropometri secara luas akan dipakai sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis pada memerlukan interaksi manusia.
Baca pula : Cara Menghemat Listrik AC pada Rumah
d. Kasus bekerja sambil duduk
Seorang pekerja yang setiap hari menggunakan komputer pada bekerja menggunakan posisi yang tidak nyaman, maka sering kali beliau merasakan keluhan bahwa tubuhnya sering mengalami rasa sakit/nyeri, terutama pada bagian bahu, pergelangan tangan, dan pinggang.
E. Kasus manual material handling
Kuli panggul di pasar sering sekali mengalami penyakit herniadan juga low back pain akibat mengangkut beban pada luar recommended weighting limit (RWL).
f. Kasus information ergonomic atau kognitive ergonomic
Operator reaktor sulit buat membedakan beraneka macam keterangan yang disampaikan oleh display terutama dalam waktu situasi darurat/emergency. Hal ini ditimbulkan lantaran warta tersebut sulit dimengerti sang operator tadi. Kejadian yg serupa seringkali pula dialami oleh pilot, dimana harus menghadapi banyak display dalam ketika yg bersamaan.
Demikian Tentang Penerapan Ergonomi, Semoga bermanfaat.